“ TOXOPLASMA GONDII ”
Yang di Susun
Oleh
FAIZAH
ASLAMIYAH HARAHAP
D-III FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HELVETIA MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan memanjatkan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat
dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita baginda rasul Muhammad
SAW.
Seiring doa mengucapkan
Alhamdulilah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Toxoplasma
gondii" ini dengan sebaik-baiknya. Penulisan makalah ini adalah merupakan
salah satu tugas pada mata kuliah ALKES (alat kesehatan).
Dalam penulisan makalah ini kami merasa
masih banyak kekurangan,hal itu dikarenakan keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan kami. Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita. Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Medan,
20 September 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Toxoplasmosis atau sering hanya
disebut penyakit toxo merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit
Toxoplasma gondii. Dalam banyak kasus, infeksi pada manusia terjadi terutama
setelah parasit tersebut tertelan. Hampir semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi
toxoplasma, dan otomatis dapat menjadi hewan yang menularkan toxoplasma. Hewan
yang sering berada di sekitar manusia seperti sapi, anjing, hamster,
burung, tikus, domba, kuda, kucing, ayam, babi, dsb dapat terinfeksi
toxoplasma, otomatis dapat menularkannya. Satwa liar seperti musang,
harimau, anjing hutan, dsb juga dapat terinfeksi toxoplasma. Semua orang
dapat terinfeksi toxoplasma, laki-laki dan perempuan, baik muda ataupun
tua dapat terinfeksi toxoplasma. Toxoplasma tersebar luas di seluruh dunia. Setidaknya
1/3 populasi penduduk dunia pernah terinfeksi toxoplasma walaupun tidak
menunjukan gejala terinfeksi toxoplasma. Sekitar 80 % wanita Perancis
yang hamil, pernah terinfeksi toxoplasma sebelum kehamilan tersebut terjadi.
Tingginya persentase ini berhubungan dengan gaya hidup orang Perancisyang
senang mengkonsumsi makanan yang dimasak setengah matang. Penularan
toxoplasma dari ibu ke janin anak, bisa berakibat fatal. Di Jerman, sekitar
2500 anak setiap tahun menderita akibat infeksi toxoplasma ini. Berikut
ini adalah frekuensi toxoplasmosis pada beberapa hewan yang pernah
diteliti di Hongkong, Taiwan, Jakarta, dan Kalimantan Selatan. Hewan yang
terinfeksi atau pernah terinfeksi toxoplasma akan menghasilkan antibodi
terhadap toxoplasma tersebut. Berikut ini hasil penelitian antibodi
terhadap toxoplasma pada beberapa hewan di Amerika Serikat.
Organisme ini pertama
kali diamati pada tikus pada tahun 1908. Toxoplasma tercatat menyebabkan
infeksi kongenital (artinya diturunkan dari ibu ke janin selama kehamilan) pada
tahun 1930 dan menjadi dikenal luas sebagai penyebab penyakit pada orang dengan
immunodepressed pada akhir tahun 1960. Lebih banyak infeksi yang tercatat mulai
tahun 1983ketika orang-orang dengan HIV / AIDS terserang Ensefalitis toksoplasma (peradangan
otak).CDC menganggap toxoplasmosis menjadi penyebab ketiga kematian paling umum
yang disebabkan oleh makanan di AS dan memperkirakan sekitar 60 juta orang di
Amerika Serikat membawa parasit Toxoplasma
gondii. Kebanyakan orang yang terinfeksi memiliki sistem kekebalan yang
menekan parasit, sehingga sebagian besar orang tidak menunjukkan gejala. Namun,
jika sistem kekebalan tubuh menjadi tertekan, parasit tersebut dapat
menyebabkan penyakit serius.Toksoplasmosis
adalah dianggap sebagai penyebab utama kematian dikaitkan dengan penyakit
bawaan makanan di Amerika Serikat. Lebih dari 60 juta pria, wanita, dan
anak-anak di AS membawa parasit Toxoplasma, namun sangat
sedikit memiliki gejala karena sistem kekebalan tubuh biasanya menjaga parasit
dari menyebabkan penyakit. Karena toksoplasmosis berhubungan dengan orang
miskin itu dianggap sebagai Infeksi Terabaikan Kemiskinan (NIP) . Namun, perempuan yang baru terinfeksi toksoplasma selama kehamilan dan
siapa saja dengan sistem kekebalan tubuh berkompromi harus menyadari bahwa toksoplasmosis
dapat memiliki konsekuensi parah.
Data positif didasarkan kepada penemuan
serodiagnostik dari beberapa hewan peliharaan dapat dilihat pada Tabel 1
dibawah ini:
Tabel 1: Data Positif didasarkan penemuan
serodiagnostik
No. Hewan yang terinfeksi Persentase
1.
Anjing 59%
2.
Kucing 34%
3.
Babi
30%
4.
Sapi
47%
5. Kambing 48%
Berikut ini adalah frekuensi toxoplasmosis
pada beberapa hewan yang pernah diteliti di Hongkong, Taiwan, Jakarta, dan
Kalimantan Selatan:
No
|
Tempat
|
Hewan
|
Frekuensi
|
Peneliti
|
1
|
Hongkong
|
-Babi
- Anjing |
70,6%
29.4 % |
Ludlam Chabra
|
2
|
Taiwan
|
-Babi
- Kucing |
30.5%
27.7 % |
Dufee
|
3
|
Jakarta
|
-Babi
-Anjing - Kucing |
28,0%
76.5% 77.7 % |
Koesharyono & Gandahusada
|
4
|
Kalimantan Selatan
|
-Kambing
- Kucing |
60,7%
40,3 % |
Dufee
|
Frekuensi Toxoplasmosis Pada Penduduk di
Berbagai Daerah Indonesia:
No
|
Tempat
|
Frekuensi
|
Peneliti
|
tahun
|
1
|
Kalimantan barat
|
3 %
|
Cross
|
1976
|
2
|
Sulawesi tenggara
|
8 %
|
Clark
|
1973
|
3
|
Sulawesi utara
|
8 %
|
-
|
-
|
4
|
Sumatera utara
|
9 %
|
Cross
|
1975
|
5
|
Surabaya
|
9 %
|
Yamamoto
|
1970
|
6
|
Jawa tengah
|
10 %
|
Cross
|
1975
|
7
|
Jawa barat
|
20 %
|
-
|
1973
|
8
|
Kalimantan selatan
|
31 %
|
-
|
-
|
9
|
Ujung pandang
|
60 %
|
Rasiyanto
|
1976
|
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Toxoplasma gondii ?
2.
Bagaimana siklus hidup Toxoplasma gondii ?
3.
Bagaimana cara penularan
Toxoplasma gondii?
4.
Toxoplasma Gondii menyebabkan terjadinya penyakit Toxoplasmosis
5.
Bagaimana bahaya Toxoplasmosis ?
6.
Bagaimana pengaruh Toxoplasmosis terhadap ibu hamil ?
7.
Bagaimana pengobatan dan pencegahan toxoplasmosis?
8.
Apa-apa saja obat yang digunakan pada toxoplasmosis ?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui
Toxoplasma gondii serta siklus hidupnya.
2.
Mengetahui Toxsoplasma gondii
menyebapkan terjadinya penyakit Toxsoplasmosis.
3. Mengetahui
cara penularan dan gejala
yang ditimbulkan oleh penyakit Toxoplasmosis.
4. Mengetahui
cara pencegahan terhadap penyakit Toksoplasmosis.
5. Mengetahui
pegaruh Toxoplasmosis
terhadap ibu hamil.
6. Mengetahui pengobatan
pada Toxoplasmosis.
1.4 Manfaat Penulisan
Dapat menambah pengetahuan
tentang Toxoplasma gondii.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Toxoplasma gondii
Toksoplasmosis, suatu penyakit yang disebabkan oleh
Toxoplasma gondii, merupakan penyakit parasit pada manusia dan juga pada hewan
yang menghasilkan daging bagi konsumsi manusia. Infeksi yang disebabkan oleh T.
gondii tersebar di seluruh dunia.Toxoplasma gondii
adalah hewan bersel satu yang disebut protozoa. Protozoa ini merupakan parasit
pada tubuh hewan dan manusia. Toxoplasmosis dikategorikan sebagai penyakit zoonosis,
yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Tiga bentuk
Toxo yang terdapat dalam siklus hidup toxoplasma, memegang peranan sangat
penting dalam proses infeksi dan penyebaran Toxoplasma. Yaitu Ookista (Oocyst),
Bradizoit (Bradyzoite) dan Takizoit (Tachyzoite). Sebagian besar Toxoplasma
berada dalam ketiga bentuk ini. Bradizoit dan takizoit (keduanya kadang
disebut cysts) adalah bentuk toxoplasma yang terdapat dalam tubuh sebagian
besar hewan dan manusia. Kejadian
toxoplasmosis telah dilaporkan dari beberapa daerah di dunia ini yang
geografiknya sangat luas. Survei terhadap kejadian ini memberi gambaran bahwa
toxoplasmosis pada suatu daerah bisa sedemikian hebatnya hingga setiap hewan
memperlihatkan gejala toxoplasmosis. Survei yang telah diadakan di Amerika
Serikat.
Toxoplasmosis juga sering terjadi melalui jalur atau rute
makanan yaitu bentuk jaringan dari parasit (kista mikroskopis terdiri dari
bradyzoites) dapat ditularkan kepada manusia oleh makanan. Manusia menjadi
terinfeksi karena :
·
Makanan
setengah matang, atau daging yang terkontaminasi (terutama daging babi, domba,
dan daging rusa).
·
Menelan
makanan setengah matang, memegang daging yang terkontaminasi dan tidak mencuci
tangan dengan bersih (Toxoplasma tidak dapat diserap melalui kulit utuh).
·
Makan
makanan yang terkontaminasi oleh pisau, peralatan, talenan, atau makanan lain
yang pernah kontak dengan daging mentah yang terkontaminasi.
Pada manusia, penyakit toxoplasmosis ini sering
menginfeksi melalui saluran pencernaan. Biasanya melalui perantara makanan atau
minuman yang terkontaminasi dengan agen penyebab penyakit toxoplasmosis ini,
misalnya karena minum susu sapi segar atau makan daging yang belum matang
sempurna dari hewan yang terinfeksi dengan penyakit toxoplasmosis. Penyakit ini
juga sering terjadi pada sejenis ras kucing yang berbulu lebat dan warnanya
indah yang biasanya disebut dengan mink. Pada kucing ras mink penyakit
toxoplasmosis sering terjadi karena makanan yang diberikan biasanya berasal
dari daging segar (mentah) dan sisa-sisa daging dari rumah potong hewan.
2.2 Siklus
hidup dan penularan Toxoplasma Gondii.
Toxoplasma
gondii adalah hewan bersel satu yang disebut protozoa. protozoa ini merupakan
parasit pada tubuh hewan dan manusia. Toxoplasmosis dikategorikan sebagai
penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Mirip
dengan kupu-kupu, T. Gondii juga mempunyai daur hidup dengan bentuk yang
bermacam-macam. Penularan terutama terjadi melalui bentuk ookista (semacam
telur) dan bentuk bradizoit yang biasanya terdapat pada daging yang tidak
dimasak dengan sempurna.
Tachyzoit,
salah satu bentuk yang dapat menular. Dilihat dengan mikroskop electron.
Sebagian
besar Toxoplasma Gondii berada dalam tiga bentuk utama, yaitu :ookista,
tachyzoit dan bradizoit. Ookista hanya terbentuk dalam usus inang definitif,
yaitu bangsa kucing. Ookista dikeluarkan melalui feces. Bila tertelan oleh
manusia atau hewan lain, berkembang menjadi tachyzoit (tropozoit). Bentuk ini
merupakan bentuk yang dapat memperbanyak diri dengan cepat.
Pada
wanita hamil, tachyzoit bisa menginfeksi janin.
Tachyzoit menempati jaringan otot dan sistem syaraf seperti otak,
kemudian berubah menjadi bradizoit. Bradizoit dalam daging yang tidak masak,
bila termakan kembali berubah menjadi tachyzoit dan memulai siklus memperbanyak
diri lagi.Terdapat 3 bentuk toxoplasma yang dimaksud, yaitu berupa Bradizoit
(Bradyzoite atau tissue cyst), Takizoit (Tachyzoite), dan kista/telur
toxoplasma (Oocyst). Untuk lebih jelasnya
bisa dilihat pada gambar siklus hidup toxoplasma berikut.
Ketika
kucing memangsa tikus atau burung yang terinfeksi, bradyzoit yang tertelan
berkembang menjadi baik takizoit atau ookista. Siklus hidup Toxoplasma selesai
ketika ookista keluar melalui kotoran kucing. Manusia dan hewan lain bukan
bagian dari siklus hidup lengkap (kecuali dimakan oleh kucing); sebagian besar
infeksi terjadi ketika manusia, peliharaan atau hewan lain menelan makanan,
tanah, atau hewan lain yang mengandung baik ookista yang telah bersporulasi
atau jaringan hewan yang mengandung Toxoplasma bradyzoit.Manusia biasanya
terinfeksi dengan mengkonsumsi daging, makanan, atau air yang terkontaminasi.
Infeksi juga dapat ditularkan melalui transfusi darah yang terkontaminasi,
transplantasi organ terinfeksi, atau dari ibu yang terinfeksi kepada janin.
Yang terakhir, penyakit ini dapat diperoleh dengan langsung terhisap kotoran
kucing, yang mungkin terjadi saat membersihkan kotak kotoran kucing.
2.3
Cara Penularan Toxoplasma pada Manusia dan Hewan serta Apa Akibatnya,
Bagaimana Gejalanya ?
Toxoplasma
atau Toxoplasma gondii adalah hewan bersel satu yang sering juga disebut
protozoa. Toxoplasma merupakan parasit yang dapat menginfeksi hewan
dan manusia. Jadi Toxoplasma bukan virus, melainkan
parasit. Toxoplasmosis adalah nama penyakit pada hewan dan
manusia yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Toxoplasmosis
dikategorikan sebagai penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan
dari hewan ke manusia.
2.3.1
CARA PENULARAN 1 :
Cara
pertama merupakan penularan terbanyak, yaitu manusia memakan daging yang
mengandung toxoplasma hidup. Yang dimaksud adalah : Manusia tertular
toxoplasma akibat memakan daging mentah atau daging setengah matang atau daging
yang tidak dimasak dengan sempurna,dimana daging tersebut mengandung
Toxoplasma. Untuk mencegah hal ini maka masaklah daging dengan sempurna,
minimal dengan suhu 70 derajat celcius.
2.3.2
CARA PENULARAN 2 :
Cara
penularan kedua adalah manusia "tanpa sengaja" menelan/memakan
telur/kista toxoplasma. Hal ini dapat terjadi bila manusia memakan
buah-buahan atau sayuran TANPA DICUCI dengan bersih, dimana pada
buah-buahan atau sayuran tersebut menempel telur toxoplasma (biasa disebut
kista toxoplasma). Makan daging mentah atau yang dimasak setengah matang yang
sudah terkontaminasi dengan toxoplasmosis. Minum susu yang belum
dipasterisasi.Makan yang terkontaminasi makanan yang dihinggapi oleh lalat atau
kecoa.Bisa juga terjadi bila manusia setelah berkebun, tidak mencuci
tangannya dengan bersih, kemudian memakan sesuatu. Padahal ditangannya menempel
telur/kista toxoplasma, dan toxoplasma tersebut menempel di makanan yang
dipegangnya. Penularan seperti ini peluangnya relatif kecil, namun
demikian tidak boleh diabaikan. Untuk mencegahnya, tentu saja membiasakan
diri untuk mencuci bersih buah-buahan atau sayuran tersebut sebelum dimakan.
Kemudian setelah berkebun, jangan lupa untuk mencuci tangan dengan bersih.Tetapi
kebanyakan kasus infeksi toxoplasmosis tidak murni dari kontak dengan kucing,
tetapi kebanyakan dari konsumsi daging mentah.
2.3.3
CARA PENULARAN 3 :
Cara
penularan ketiga adalah melalui transplantasi organ tubuh
manusia. Hal ini dapat terjadi bila organ tubuh yang ditransplantasi
terinfeksi parasit toxoplasma dalam keadaan hidup. Namun sangat jarang (bahkan
hampir tidak pernah terjadi) penularan yang seperti ini, karena umumnya organ
tubuh tersebut telah diperiksa dengan seksama oleh dokter. Walaupun peluangnya
nyaris nol (kecil sekali), tetap tidak boleh diabaikan.Jadi, secara ringkas bahwa penularan
toxoplasma terjadi jika manusia "memakan/menelan"
toxoplasma dalam keadaaan hidup.
2.4 Bahaya Toxoplasma pada Manusia
Toxoplasma
adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit darah (protozoa). Pengobatan medis
kadang gagal, sehingga bayi lahir cacat: menderita hidrosepalus, mikrosepalus,
pengapuran otak, usus keluar, jari tangan putus, dan katarak.
Toxoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa yang tergolong dalam coccidia. Hospes definitif parasit ini adalah kucing, sedangkan manusia sebagai hospes perantara. Hospes berarti organisme hidup tempat tumbuh-kembang agen penyakit.Pada hospes perantara, perkembangan parasit dalam usus kucing menghasilkan ookista yang dikeluarkan bersama dengan tinja kucing. Ookista ini menjadi matang dan infektif dalam waktu 3-5 hari di tanah.Ookista yang matang dapat hidup setahun di dalam tanah yang lembab dan panas, yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Seekor kucing dapat menghasilkan ookista 10 juta sehari selama 2 minggu.Manusia dapat terinfeksi parasit ini bila memakan daging yang kurang matang atau sayuran yang mengandung ookista. Anak-anak yang suka bermain di tanah, ibu-ibu yang gemar berkebun, dan petani dapat terinfeksi setelah tangannya tertempel ookista dari tanah.
Toxoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa yang tergolong dalam coccidia. Hospes definitif parasit ini adalah kucing, sedangkan manusia sebagai hospes perantara. Hospes berarti organisme hidup tempat tumbuh-kembang agen penyakit.Pada hospes perantara, perkembangan parasit dalam usus kucing menghasilkan ookista yang dikeluarkan bersama dengan tinja kucing. Ookista ini menjadi matang dan infektif dalam waktu 3-5 hari di tanah.Ookista yang matang dapat hidup setahun di dalam tanah yang lembab dan panas, yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Seekor kucing dapat menghasilkan ookista 10 juta sehari selama 2 minggu.Manusia dapat terinfeksi parasit ini bila memakan daging yang kurang matang atau sayuran yang mengandung ookista. Anak-anak yang suka bermain di tanah, ibu-ibu yang gemar berkebun, dan petani dapat terinfeksi setelah tangannya tertempel ookista dari tanah.
Pada
orang dewasa, infeksi Toxoplasma yang parah dapat menyerang saraf otak, saraf
mata, dan saraf gerak, sehingga mengakibatkan sakit kepala berkepanjangan
(migrain dan vertigo), mata kabur, tidak bisa melihat, pandangan tidak fokus,
lemas, radang tenggorokan, kesemutan, mudah letih, lesu, dan lainnya. Pada
pria, infeksi akut toxoplasma dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah
bening. Bila berlangsung terus menerus dapat menyebabkan kemandulan. Toxoplasma
dan menginfeksi dan menyebabkan peradangan pada saluran sperma. Radang yang
berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penyempitan bahkan tertutupnya saluran
sperma. Akibatnya pria tersebut menjadi mandul, karena sperma yang diproduksi
tidak dapat dialirkan untuk membuahi sel telur.
Seperti
pada pria, infeksi toxoplasma yang berlangsung terus menerus dapat menginfeksi
saluran telur wanita. Bila saluran ini menyempit atau tertutup, sel telur yang
telah dihasilkan oleh indung telur (ovarium) tidak dapat sampai ke rahim untuk
dibuahi oleh sperma.
Yang
paling berbahaya adalah akibat toxoplasma terhadap Janin/fetus. Kista
toxoplasma bisa berada di otak janin menyebabkan cacat dan berbagai macam
gangguan syaraf seperti gangguan syaraf mata (buta, dll). Akibat lainnya adalah
janin dengan ukuran kepala yang besar dan berisi cairan (hidrocephalus). Banyak
penyebab hidrocephalus, salah satunya adalah toxoplasma.
2.5
Bahaya Toxoplasmosis pada ibu hamil
Toxoplasmosis
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa yang tergolong dalam
coccidia. Hospes definitif parasit ini adalah kucing, sedangkan manusia sebagai
hospes perantara. Hospes berarti organisme hidup tempat tumbuh-kembang agen
penyakit.Tokso biasanya menginfeksi otak, tetapi bisa juga menyerang bagian
tubuh -lain terutama mata. Tokso menyebabkan luka yang amat serius di otak.
Pada kehamilan, tokso dapat mengakibatkan keguguran atau cacat pada bayi.
Penderita Toxoplasma keadaannya akan semangkin buruk kalau kondisi fisiknya
lemah, sehingga kekebalan tubuh jadi menurun, kekurangan gizi dan dalam keadaan
stres. Dalam keadaan ini perempuan yang paling banyak menderita dan mempunyai
resiko tinggi tertular infeksi ini, karena setiap bulan perempuan selalu
mengalami menstruasi dan pada saat itulah kekebalan tubuh secara alami akan
menurun dengan drastis dan kondisi tubuhnya akan melemah. Tapi, bukan berarti
kaum laki-laki terbebas dari penyakit ini, asal selalu menjaga kondisi tubuhnya
dengan baik. Untuk terhindar dari penyakit ini, asal selalu menjaga kondis
tubuhnya dengan baik.Pada wanita hamil, toksoplasma berdampak signifikan yaitu
bisa mengakibatkan keguguran dan cacat.
Tiga
serangkai klasik dampak pada bayi akibat infeksi toksoplasmosis pada kehamilan
adalah meliputi korioretinitis, hidrosefalus, dan kalsifikasi
intrakranial.Gangguan yang dapat terjadi pada bayi dan janin akibat
Toksoplasmosis pada kehamilan adalah: cairan tulang belakang tidak normal,
anemia, Chorioretinitis, Kejang , Tuli, Demam, Growth retardation (gangguan
pertumbuhan), Hepatomegaly (pembesaran liver), Hydrocephalus, Intracranial
calcifications (pengapyran di otak), Kuning, Gangguan Belajar, Lymphadenopathy
(pembedsaran kelenjar) , Maculopapular rash (kemerahan kulit), Mental
retardation (gangguan kecerdasan), Microcephaly (ukuran kepala kecil),
Spasticity and palsies (kelumpuhan dan kelemahan otot), Splenomegaly (limpa
membesar), Thrombocytopenia dan gangguan penglihatan
Toksoplasmosis
kongenital hampir mirip penyakit yang disebabkan oleh organisme seperti virus
herpes simplex, cytomegalovirus, dan virus rubella. Bayi prematur dengan toksoplasmosis dapat
mengembangkan SSP dan penyakit mata pada tiga bulan pertama kehidupan.
Sebaliknya, T. gondii yang terinfeksi penuh
bayi lebih sering memiliki manifestasi penyakit ringan, dengan
hepatosplenomegali dan limfadenopati dalam dua bulan pertama. Meskipun sebagian
besar bayi terinfeksi dalam kandungan dilahirkan tanpa tanda-tanda jelas
toksoplasmosis pada pemeriksaan rutin bayi baru lahir, hingga 80 persen
mengakibatkan cacat visual di kemudian hari.Infeksi kongenital itu berdampak
pengurangan ketajaman visual dan lesi mata baru dapat terjadi melalui dekade
ketiga kehidupan atau bahkan kemudian. Masalah pada mata memerlukan evaluasi ophthalmologic
lengkap. 90% bayi yang terin feksi toksoplasma menderita gangguan penglihatan
sampai buta setelah beberapa bulan atau beberapa tahun sejak ia lahir. Dari
jumlah tersebut, 10% dapat mengalami gangguan pendengaran. Bayi yang terinfeksi
toksoplasma akan beresiko mengalami 85% terkena retardasi mental, 75% mengalami
gangguan saraf, 50% mengalami gangguan penglihatan dan 15% mengalami gangguan
pendengaran.
Indikasi
infeksi pada bayi dapat diketahui melalu USG yang memperlihatkan adanya cairan
berlebihan pada perut, pengapuran pada otak serta pelebaran saluran otak. Bayi
yang terinfeksi toksoplasma akan mengalami gangguan fungsi saraf yang
mengakibatkan keterlambatan perkembangan psikomotor dalam bentuk gangguan
kecerdasan maupun keterlambatan perkembangan bicara, serta kejang kejang dan
kekakuan yang akhirnya menimbulkan keterlambatan motorik. Toksoplasma juga
berpotensi menyebabkan cacat bawaan, terutama bila terjadi pada usia kehamilan
awal,sampai 3 bulan dan bahkan kematian.
2.6 Pencegahan Toxoplasma gondii
Pencegahan
Toxoplasmosis utamanya adalah untuk menghindari masuknya parasit.Berikut ini disarankan untuk mencegah atau mengurangi
kemungkinan terinfeksi Toxoplasmosis:
1.
Pencegahan secara umum :
Segera
periksakan diri anda, apakah positif toxoplasma atau tidak. Terutama para
wanita atau wanita yang mempunyai rencana untuk hamil. Tes darah bisa dilakukan
di beberapa laboratorium diagnostic. Konsultasikan hal ini dengan dokter anda.
Masak daging dengan sempurna, minimal dengan suhu 70 derajad celcius. Cuci
tangan dan semua peralatan dengan sabun, setelah anda mengolah (memotong)
daging. Cuci buah-buahan dan sayuran dengan bersih. Biasakan mencuci tangan
dengan sabun sebelum anda makan sesuatu. Gunakan sarung tangan pada saat
berkebun atau kontak dengan tanah. Tanah yang terkontaminasi toxoplasma adalah
sumber infeksi yang potensial.
2.
Pencegahan pada Ibu hamil :
Agar ibu hamil terhindar dari infeksi
toksoplasmosis, ikuti langkah-langkah pencegahan infeksi sedini mungkin sbb
: Binatang/hewan piaraan yang ada di
rumah (anjing, kucing, hamster, domba, dsb)segera bawa ke dokter hewan, untuk
mengetahui apakah binatang peliharaan anda terinfeksi parasit toksoplasma
secara aktif ataukah tidak. Apabila hewan piaraan tersebut terlihat sakit,
mungkin masih dalam masa penularan selama kurun 6 minggu sebaiknya dititipkan
ke tempat penitipan binatang, sampai hewan tersebut sembuh. Jangan berikan
makanan daging mentah atau ikan mentah kepada binatang peliharaan anda. Itu
juga berarti, jangan biarkan binatang peliharaan anda memburu mangsanya sendiri
di luar rumah. Karena anda sedang hamil, maka jangan mengadakan kontak
langsung, baik dengan kandang maupun kotoran hewan piaraan. Mintalah orang lain
untuk membersihkannya. Jika terpaksa harus membersihkan sendiri, pakailah
sarung tangan, dan cucilah tangan Anda sampai bersih. Jangan lupa untuk
membersihkan kandang kucing setiap hari. Hindari mengkonsumsi daging mentah
maupun daging setengah matang. Hindari minum susu yang belum disterilkan. Cuci
sampai bersih sayuran dan buah-buahan sebelum Anda konsumsi. Segeralah
konsultasi ke dokter bila Anda kemungkinan terinfeksi parasit toksoplasma.
3.
Pencegahan pada hewan peliharaan :
Periksakan hewan peliharaan/kesayangan anda ke
dokter hewan, dan mintalah untuk dites khusus toxoplasma, sehingga mengetahui
apakah hewan peliharaan anda (anjing, kucing, hamster, domba, dsb) terinfeksi
parasit toksoplasma secara aktif ataukah tidak. Hewan yang positif terinfeksi
toxoplasma harus diberi obat. Obat yang diberikan biasanya berupa antibiotik
clyndamicin. Konsultasikan hal ini dengan dokter hewan anda. Jangan berikan
makanan daging mentah atau ikan mentah kepada binatang peliharaan anda. Itu
juga berarti, jangan biarkan binatang peliharaan anda memburu mangsanya sendiri
di luar rumah. Hewan peliharaan yang mengkonsumsi makanan komersial berupa
makanan kering atau kalengan dan selalu berada di dalam rumah, sangat jarang
bahkan tidak akan pernah terinfeksi toxoplasma. Bersihkan kotak litter
pasir/kotoran hewan peliharaan anda setiap hari. Cegah hewan peliharaan anda
kontak dengan hewan liar atau hewan lain di luar rumah anda, kecuali anda sudah
mengetahui kesehatan hewan lain tersebut. Selalu jaga kebersihan dan kesehatan
hewan kesayangan anda.
2.7 Pengobatan Toxoplasmosis
Nama Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek Samping
|
Dosis
|
Pabrik
|
|
Klindamisin 150 mg
|
Infeksi saluran
pernafasan atas dan bawah,Otitis media akut,infeksi kulit dan jaringan kulit.
|
Hypersensitif
terhadap Klindamisin dan Linkomisin
|
Diare, Mual
muntah,Unrtikaria,
Eritema,
|
Dws Infeksi serius
:150-300 mg tiap 6 jam. Anak-anak : 8-16mg/kg BB
|
Indofarma
|
|
Sulfadoxin
Pyrimethamin
|
Untuk pengibatan
malaria akibat P.faicifarum pada pasien yang resisten klorokuin.
|
Insufisiensi Ginjal
berat,kerusakan parenkim hati yang luas atau diskarasia darah.
|
Diskrasia
darah,anemia aplastik,lekopenia,purpura
|
50-75 mg / hari
|
Generik
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penyakit toxoplasmosis merupakan penyakit kosmopolitan
dengan frekuensi tinggi di berbagai negara dan juga di Indonesia karena gejala
klinisnya ringan maka sering kali luput dari pengamatan dokter. Padahal akibat
yang ditimbulkan bisa memberikan beban berat bagi masyarakat seperti abortus,
lahir mati maupun cacat kongenital. Diagnosis secara laboratoris cukup mudah
yaitu dengan memeriksa antibodi kelas IgG dan IgM terhadap Toxoplasma gondii
akan dapat diketahui status penyakit penderita. Dianjurkan untuk memeriksakan
diri secara berkala pada wanita hamil trimester pertama akan kemungkinan
terinfeksi dengan toxoplasmosis.
Toxoplasma gondii merupakan protozoa obligat
intraseluler yang dapat menyebabkan penyakit toxoplasmosis konginetal dan toksoplasmosis
akuisita. Hospes Definitif T. gondii adalah kucing dan binatang sejenisnya
(Felidae). Hospes perantaranya adalah manusia, mamalia lainnya dan burung.3.2 SARAN
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun agar penulisan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi. Dianjurkan
untuk memeriksakan diri secara berkala pada wanita hamil trimester pertamaakan
kemungkinan terinfeksi dengan toxoplasmosis.Dan, berhati hatilah dalam menjaga
kesehatan dan kebersihan,karena banyak orang yang menganggap sepele terhadap
makanan yang belum tentu kebersihannya terjamin.Tetapi dibalik itu semua
terdapat penyakit yang akan mengancam kesehatan anda dikemudian hari.
Demikian penulis
ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Ir.
Indra Chahaya S., M.Si , 2003 , Epidemiologi “Toxoplasma gondii” . Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Dharmana,
Edi , 2007 , Toxoplasma gondii, Musuh Dalam Selimut : Semarang . Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro
http://epidemiologiunsri.blogspot.com/2011/11/toxoplasmosis.html
1. Nama
obat : Herclov
Indikasi
: terapi infeksi kulit,selaput mukosa termasuk herpes ginital awal dan rekuren
yg disebabkan herves zoster dan herves simpleks.
Carapakai
: diberikan bersama makanan.
Kontra
indikasi : hipersensitif
Efek
samping : sakit kepala, mual
Dosis
: dewasa herves zoster : 3 x1 sehari 2 kaplet selama 7 hari
Herves simpleks 2x 1 1 kaplet.
2.Obimin
AF :
Indikasi
: pengobatan dan pencegahan defisiensi vitamin dan mineral seperti selama
kehamilan dan menyusui. Tambahan nutrisi sebelum dan sesudah melahirkan. Untuk
mengatasi gangguan yg sering diderita selama kehamilan
Dosis
: 1 tablet /hari
Cara
pakai : dapat diberikan bersama makanan agar di absorsi lebih baik atau jika
tidak timbul rasa tidak nyaman GI.
3.SENSIKOL
3 X1 –suplemen makanan
Indikasi
: suplemen makanan untuk menurunkan kadar kolestrol darah
Dosis
: 3 x1 1 kapsul
Cara
pakai : dikonsumsi bersama makanan atau minuman
4.
Floksid
Indikasi
: ISK ( termasuk frostatitis),uretritis, dan serviks, GO,infeksi GI( termasuk
tifoid dan para tifoid),saluran nafas( kecuali pneumonia karena step), kulit
dan jaringan lunak tulang dan sendi. Hipersensitivitas, hamil dan anak remaja
pada masa pertumbuhan,
Cara
pakai : dapat diberi bersama atau tanpa makanan, tidaknyaman pada GI jgn
diberikan bersama antasida.
Efek
samping : penggunaan dosis yg berlebihan atau jangka lama penyakit
ginjal,fototoksisitas,(hentikan terapi) usia dapat mengganggu kemampuan
mengemudi atau menjalankan mesin.
5.
Infelon
Indikasi
: defisiensi androgen infertilitas pada laki-laki
Efek
samping : apabila terjadi ereksi terus menerus dosis harus diturunkan,atau
pengobatan dihentikan untuk mencegah luka pada penis.
Kontraindikasi
: kanker prostat, tumor hati,hiversensitif.