Kamis, 12 Maret 2015

Bahaya Toxoplasma

                                                       “ TOXOPLASMA GONDII ”
                                                               
                                                                     Yang di Susun
                                                                          Oleh








                                                   FAIZAH ASLAMIYAH HARAHAP
                                                            
                                                            D-III FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HELVETIA MEDAN
            2014








KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
            Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita baginda rasul Muhammad SAW.
            Seiring doa mengucapkan Alhamdulilah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Toxoplasma gondii" ini dengan sebaik-baiknya. Penulisan makalah ini adalah merupakan salah satu tugas pada mata kuliah ALKES (alat kesehatan).
            Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan,hal itu dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita. Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.


                                                                                                            Medan, 20 September 2014

                                                                                               
                                                                                                            Penyusun




                                                                         BAB I
                                                              PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Toxoplasmosis atau sering hanya disebut penyakit toxo merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Dalam banyak kasus, infeksi pada manusia terjadi terutama setelah parasit tersebut tertelan. Hampir semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi toxoplasma, dan otomatis dapat menjadi hewan yang menularkan toxoplasma. Hewan yang sering berada di sekitar manusia seperti sapi, anjing, hamster, burung, tikus, domba, kuda, kucing, ayam, babi, dsb dapat terinfeksi toxoplasma, otomatis dapat menularkannya. Satwa liar seperti musang, harimau, anjing hutan, dsb juga dapat terinfeksi toxoplasma. Semua orang dapat terinfeksi toxoplasma, laki-laki dan perempuan, baik muda ataupun tua dapat terinfeksi toxoplasma. Toxoplasma tersebar luas di seluruh dunia. Setidaknya 1/3 populasi penduduk dunia pernah terinfeksi toxoplasma walaupun tidak menunjukan gejala terinfeksi toxoplasma.  Sekitar 80 % wanita Perancis yang hamil, pernah terinfeksi toxoplasma sebelum kehamilan tersebut terjadi. Tingginya persentase ini berhubungan dengan gaya hidup orang Perancisyang senang mengkonsumsi makanan yang dimasak setengah matang.  Penularan toxoplasma dari ibu ke janin anak, bisa berakibat fatal. Di Jerman, sekitar 2500 anak setiap tahun menderita akibat infeksi toxoplasma ini. Berikut ini adalah frekuensi toxoplasmosis pada beberapa hewan yang pernah diteliti di Hongkong, Taiwan, Jakarta, dan Kalimantan Selatan. Hewan yang terinfeksi atau pernah terinfeksi toxoplasma akan menghasilkan antibodi terhadap toxoplasma tersebut. Berikut ini hasil penelitian antibodi terhadap toxoplasma pada beberapa hewan di Amerika Serikat. 
Organisme ini pertama kali diamati pada tikus pada tahun 1908. Toxoplasma tercatat menyebabkan infeksi kongenital (artinya diturunkan dari ibu ke janin selama kehamilan) pada tahun 1930 dan menjadi dikenal luas sebagai penyebab penyakit pada orang dengan immunodepressed pada akhir tahun 1960. Lebih banyak infeksi yang tercatat mulai tahun 1983ketika orang-orang dengan HIV / AIDS terserang Ensefalitis toksoplasma (peradangan otak).CDC menganggap toxoplasmosis menjadi penyebab ketiga kematian paling umum yang disebabkan oleh makanan di AS dan memperkirakan sekitar 60 juta orang di Amerika Serikat membawa parasit Toxoplasma gondii. Kebanyakan orang yang terinfeksi memiliki sistem kekebalan yang menekan parasit, sehingga sebagian besar orang tidak menunjukkan gejala. Namun, jika sistem kekebalan tubuh menjadi tertekan, parasit tersebut dapat menyebabkan penyakit serius.Toksoplasmosis adalah dianggap sebagai penyebab utama kematian dikaitkan dengan penyakit bawaan makanan di Amerika Serikat. Lebih dari 60 juta pria, wanita, dan anak-anak di AS membawa parasit Toxoplasma, namun sangat sedikit memiliki gejala karena sistem kekebalan tubuh biasanya menjaga parasit dari menyebabkan penyakit. Karena toksoplasmosis berhubungan dengan orang miskin itu dianggap sebagai Infeksi Terabaikan Kemiskinan (NIP) . Namun, perempuan yang baru terinfeksi toksoplasma selama kehamilan dan siapa saja dengan sistem kekebalan tubuh berkompromi harus menyadari bahwa toksoplasmosis dapat memiliki konsekuensi parah.
Data positif didasarkan kepada penemuan serodiagnostik dari beberapa hewan peliharaan dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini:
Tabel 1: Data Positif didasarkan penemuan serodiagnostik
No. Hewan yang terinfeksi Persentase
1. Anjing         59%
2. Kucing        34%
3. Babi             30%
4. Sapi             47%
5. Kambing     48%





Berikut ini adalah frekuensi toxoplasmosis pada beberapa hewan yang pernah diteliti di Hongkong, Taiwan, Jakarta, dan Kalimantan Selatan:
No
Tempat
Hewan
Frekuensi
Peneliti
1
Hongkong
-Babi
- Anjing
70,6%
29.4 %
Ludlam Chabra
2
Taiwan
-Babi
- Kucing
30.5%
27.7 %
Dufee
3
Jakarta
-Babi
-Anjing
- Kucing
28,0%
76.5%
77.7 %
Koesharyono & Gandahusada
4
Kalimantan Selatan
-Kambing
- Kucing
60,7%
40,3 %
Dufee
Frekuensi Toxoplasmosis Pada Penduduk di Berbagai Daerah Indonesia:
No
Tempat
Frekuensi
Peneliti
tahun
1
Kalimantan barat
3 %
Cross
1976
2
Sulawesi tenggara
8 %
Clark
1973
3
Sulawesi utara
8 %
-
-
4
Sumatera utara
9 %
Cross
1975
5
Surabaya
9 %
Yamamoto
1970
6
Jawa tengah
10 %
Cross
1975
7
Jawa barat
20 %
-
1973
8
Kalimantan selatan
31 %
-
-
9
Ujung pandang
60 %
Rasiyanto
1976

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Toxoplasma gondii ?
2.      Bagaimana siklus hidup Toxoplasma gondii ?
3.      Bagaimana cara penularan Toxoplasma gondii?
4.      Toxoplasma Gondii menyebabkan terjadinya penyakit Toxoplasmosis
5.      Bagaimana bahaya Toxoplasmosis ?
6.      Bagaimana pengaruh Toxoplasmosis terhadap ibu hamil ?
7.      Bagaimana pengobatan dan pencegahan toxoplasmosis?
8.      Apa-apa saja obat yang digunakan pada toxoplasmosis ?

1.3  Tujuan Pembahasan
1.     Mengetahui Toxoplasma gondii serta siklus hidupnya.
2.     Mengetahui Toxsoplasma gondii menyebapkan terjadinya penyakit Toxsoplasmosis.
3.     Mengetahui cara penularan dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit Toxoplasmosis.
4.     Mengetahui cara pencegahan terhadap penyakit Toksoplasmosis.
5.     Mengetahui pegaruh Toxoplasmosis terhadap ibu hamil.
6.     Mengetahui pengobatan pada Toxoplasmosis.

1.4 Manfaat Penulisan
Dapat menambah pengetahuan tentang Toxoplasma gondii.





                                                             BAB II
                                                      PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Toxoplasma gondii
Toksoplasmosis, suatu penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii, merupakan penyakit parasit pada manusia dan juga pada hewan yang menghasilkan daging bagi konsumsi manusia. Infeksi yang disebabkan oleh T. gondii tersebar di seluruh dunia.Toxoplasma gondii adalah hewan bersel satu yang disebut protozoa. Protozoa ini merupakan parasit pada tubuh hewan dan manusia. Toxoplasmosis dikategorikan sebagai penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Tiga bentuk Toxo yang terdapat dalam siklus hidup toxoplasma, memegang peranan sangat penting dalam proses infeksi dan penyebaran Toxoplasma. Yaitu Ookista (Oocyst), Bradizoit (Bradyzoite) dan Takizoit (Tachyzoite). Sebagian besar Toxoplasma berada dalam ketiga bentuk ini. Bradizoit dan takizoit (keduanya kadang disebut cysts) adalah bentuk toxoplasma yang terdapat dalam tubuh sebagian besar hewan dan manusia. Kejadian toxoplasmosis telah dilaporkan dari beberapa daerah di dunia ini yang geografiknya sangat luas. Survei terhadap kejadian ini memberi gambaran bahwa toxoplasmosis pada suatu daerah bisa sedemikian hebatnya hingga setiap hewan memperlihatkan gejala toxoplasmosis. Survei yang telah diadakan di Amerika Serikat.
Toxoplasmosis juga sering terjadi melalui jalur atau rute makanan yaitu bentuk jaringan dari parasit (kista mikroskopis terdiri dari bradyzoites) dapat ditularkan kepada manusia oleh makanan. Manusia menjadi terinfeksi karena :
·         Makanan setengah matang, atau daging yang terkontaminasi (terutama daging babi, domba, dan daging rusa).
·         Menelan makanan setengah matang, memegang daging yang terkontaminasi dan tidak mencuci tangan dengan bersih (Toxoplasma tidak dapat diserap melalui kulit utuh).
·         Makan makanan yang terkontaminasi oleh pisau, peralatan, talenan, atau makanan lain yang pernah kontak dengan daging mentah  yang terkontaminasi.
Pada manusia, penyakit toxoplasmosis ini sering menginfeksi melalui saluran pencernaan. Biasanya melalui perantara makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan agen penyebab penyakit toxoplasmosis ini, misalnya karena minum susu sapi segar atau makan daging yang belum matang sempurna dari hewan yang terinfeksi dengan penyakit toxoplasmosis. Penyakit ini juga sering terjadi pada sejenis ras kucing yang berbulu lebat dan warnanya indah yang biasanya disebut dengan mink. Pada kucing ras mink penyakit toxoplasmosis sering terjadi karena makanan yang diberikan biasanya berasal dari daging segar (mentah) dan sisa-sisa daging dari rumah potong hewan.
2.2  Siklus hidup dan penularan Toxoplasma Gondii.
Toxoplasma gondii adalah hewan bersel satu yang disebut protozoa. protozoa ini merupakan parasit pada tubuh hewan dan manusia. Toxoplasmosis dikategorikan sebagai penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Mirip dengan kupu-kupu, T. Gondii juga mempunyai daur hidup dengan bentuk yang bermacam-macam. Penularan terutama terjadi melalui bentuk ookista (semacam telur) dan bentuk bradizoit yang biasanya terdapat pada daging yang tidak dimasak dengan sempurna.
 Gambar 1. Tachyzoit
Tachyzoit, salah satu bentuk yang dapat menular. Dilihat dengan mikroskop electron.
Sebagian besar Toxoplasma Gondii berada dalam tiga bentuk utama, yaitu :ookista, tachyzoit dan bradizoit. Ookista hanya terbentuk dalam usus inang definitif, yaitu bangsa kucing. Ookista dikeluarkan melalui feces. Bila tertelan oleh manusia atau hewan lain, berkembang menjadi tachyzoit (tropozoit). Bentuk ini merupakan bentuk yang dapat memperbanyak diri dengan cepat.
Pada wanita hamil, tachyzoit bisa menginfeksi janin.  Tachyzoit menempati jaringan otot dan sistem syaraf seperti otak, kemudian berubah menjadi bradizoit. Bradizoit dalam daging yang tidak masak, bila termakan kembali berubah menjadi tachyzoit dan memulai siklus memperbanyak diri lagi.Terdapat 3 bentuk toxoplasma yang dimaksud, yaitu berupa Bradizoit (Bradyzoite atau tissue cyst), Takizoit (Tachyzoite), dan kista/telur toxoplasma (Oocyst).  Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar siklus hidup toxoplasma berikut.

Ketika kucing memangsa tikus atau burung yang terinfeksi, bradyzoit yang tertelan berkembang menjadi baik takizoit atau ookista. Siklus hidup Toxoplasma selesai ketika ookista keluar melalui kotoran kucing. Manusia dan hewan lain bukan bagian dari siklus hidup lengkap (kecuali dimakan oleh kucing); sebagian besar infeksi terjadi ketika manusia, peliharaan atau hewan lain menelan makanan, tanah, atau hewan lain yang mengandung baik ookista yang telah bersporulasi atau jaringan hewan yang mengandung Toxoplasma bradyzoit.Manusia biasanya terinfeksi dengan mengkonsumsi daging, makanan, atau air yang terkontaminasi. Infeksi juga dapat ditularkan melalui transfusi darah yang terkontaminasi, transplantasi organ terinfeksi, atau dari ibu yang terinfeksi kepada janin. Yang terakhir, penyakit ini dapat diperoleh dengan langsung terhisap kotoran kucing, yang mungkin terjadi saat membersihkan kotak kotoran kucing.
2.3 Cara Penularan Toxoplasma pada Manusia dan Hewan serta Apa Akibatnya, Bagaimana Gejalanya ?

Toxoplasma atau Toxoplasma gondii adalah hewan bersel satu yang sering juga disebut protozoa. Toxoplasma merupakan parasit yang dapat menginfeksi hewan dan manusia. Jadi Toxoplasma bukan virus, melainkan parasit. Toxoplasmosis adalah nama penyakit pada hewan dan manusia yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Toxoplasmosis dikategorikan sebagai penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.


2.3.1    CARA PENULARAN 1 : 
Cara pertama merupakan penularan terbanyak, yaitu manusia memakan daging yang mengandung toxoplasma hidup.  Yang dimaksud adalah : Manusia tertular toxoplasma akibat memakan daging mentah atau daging setengah matang atau daging yang tidak dimasak dengan sempurna,dimana daging tersebut mengandung Toxoplasma. Untuk mencegah hal ini maka masaklah daging dengan sempurna, minimal dengan suhu 70 derajat celcius.
2.3.2        CARA PENULARAN 2 :
Cara penularan kedua adalah manusia "tanpa sengaja" menelan/memakan telur/kista toxoplasma. Hal ini dapat terjadi bila manusia memakan buah-buahan atau sayuran TANPA DICUCI dengan bersih, dimana pada buah-buahan atau sayuran tersebut menempel telur toxoplasma (biasa disebut kista toxoplasma). Makan daging mentah atau yang dimasak setengah matang yang sudah terkontaminasi dengan toxoplasmosis. Minum susu yang belum dipasterisasi.Makan yang terkontaminasi makanan yang dihinggapi oleh lalat atau kecoa.Bisa juga terjadi bila manusia setelah berkebun, tidak mencuci tangannya dengan bersih, kemudian memakan sesuatu. Padahal ditangannya menempel telur/kista toxoplasma, dan toxoplasma tersebut menempel di makanan yang dipegangnya. Penularan seperti ini peluangnya relatif kecil, namun demikian tidak boleh diabaikan. Untuk mencegahnya, tentu saja membiasakan diri untuk mencuci bersih buah-buahan atau sayuran tersebut sebelum dimakan. Kemudian setelah berkebun, jangan lupa untuk mencuci tangan dengan bersih.Tetapi kebanyakan kasus infeksi toxoplasmosis tidak murni dari kontak dengan kucing, tetapi kebanyakan dari konsumsi daging mentah.
2.3.3        CARA PENULARAN 3 :

Cara penularan ketiga adalah melalui transplantasi organ tubuh manusia. Hal ini dapat terjadi bila organ tubuh yang ditransplantasi terinfeksi parasit toxoplasma dalam keadaan hidup. Namun sangat jarang (bahkan hampir tidak pernah terjadi) penularan yang seperti ini, karena umumnya organ tubuh tersebut telah diperiksa dengan seksama oleh dokter. Walaupun peluangnya nyaris nol (kecil sekali), tetap tidak boleh diabaikan.Jadi, secara ringkas bahwa penularan toxoplasma terjadi jika manusia "memakan/menelan" toxoplasma dalam keadaaan hidup.
2.4       Bahaya Toxoplasma pada Manusia
Toxoplasma adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit darah (protozoa). Pengobatan medis kadang gagal, sehingga bayi lahir cacat: menderita hidrosepalus, mikrosepalus, pengapuran otak, usus keluar, jari tangan putus, dan katarak.
Toxoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa yang tergolong dalam coccidia. Hospes definitif parasit ini adalah kucing, sedangkan manusia sebagai hospes perantara. Hospes berarti organisme hidup tempat tumbuh-kembang agen penyakit.Pada hospes perantara, perkembangan parasit dalam usus kucing menghasilkan ookista yang dikeluarkan bersama dengan tinja kucing. Ookista ini menjadi matang dan infektif dalam waktu 3-5 hari di tanah.Ookista yang matang dapat hidup setahun di dalam tanah yang lembab dan panas, yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Seekor kucing dapat menghasilkan ookista 10 juta sehari selama 2 minggu.Manusia dapat terinfeksi parasit ini bila memakan daging yang kurang matang atau sayuran yang mengandung ookista. Anak-anak yang suka bermain di tanah, ibu-ibu yang gemar berkebun, dan petani dapat terinfeksi setelah tangannya tertempel ookista dari tanah.
Pada orang dewasa, infeksi Toxoplasma yang parah dapat menyerang saraf otak, saraf mata, dan saraf gerak, sehingga mengakibatkan sakit kepala berkepanjangan (migrain dan vertigo), mata kabur, tidak bisa melihat, pandangan tidak fokus, lemas, radang tenggorokan, kesemutan, mudah letih, lesu, dan lainnya. Pada pria, infeksi akut toxoplasma dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Bila berlangsung terus menerus dapat menyebabkan kemandulan. Toxoplasma dan menginfeksi dan menyebabkan peradangan pada saluran sperma. Radang yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penyempitan bahkan tertutupnya saluran sperma. Akibatnya pria tersebut menjadi mandul, karena sperma yang diproduksi tidak dapat dialirkan untuk membuahi sel telur.
Seperti pada pria, infeksi toxoplasma yang berlangsung terus menerus dapat menginfeksi saluran telur wanita. Bila saluran ini menyempit atau tertutup, sel telur yang telah dihasilkan oleh indung telur (ovarium) tidak dapat sampai ke rahim untuk dibuahi oleh sperma.
Yang paling berbahaya adalah akibat toxoplasma terhadap Janin/fetus. Kista toxoplasma bisa berada di otak janin menyebabkan cacat dan berbagai macam gangguan syaraf seperti gangguan syaraf mata (buta, dll). Akibat lainnya adalah janin dengan ukuran kepala yang besar dan berisi cairan (hidrocephalus). Banyak penyebab hidrocephalus, salah satunya adalah toxoplasma.
            2.5 Bahaya Toxoplasmosis pada ibu hamil
Toxoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa yang tergolong dalam coccidia. Hospes definitif parasit ini adalah kucing, sedangkan manusia sebagai hospes perantara. Hospes berarti organisme hidup tempat tumbuh-kembang agen penyakit.Tokso biasanya menginfeksi otak, tetapi bisa juga menyerang bagian tubuh -lain terutama mata. Tokso menyebabkan luka yang amat serius di otak. Pada kehamilan, tokso dapat mengakibatkan keguguran atau cacat pada bayi. Penderita Toxoplasma keadaannya akan semangkin buruk kalau kondisi fisiknya lemah, sehingga kekebalan tubuh jadi menurun, kekurangan gizi dan dalam keadaan stres. Dalam keadaan ini perempuan yang paling banyak menderita dan mempunyai resiko tinggi tertular infeksi ini, karena setiap bulan perempuan selalu mengalami menstruasi dan pada saat itulah kekebalan tubuh secara alami akan menurun dengan drastis dan kondisi tubuhnya akan melemah. Tapi, bukan berarti kaum laki-laki terbebas dari penyakit ini, asal selalu menjaga kondisi tubuhnya dengan baik. Untuk terhindar dari penyakit ini, asal selalu menjaga kondis tubuhnya dengan baik.Pada wanita hamil, toksoplasma berdampak signifikan yaitu bisa mengakibatkan keguguran dan cacat.
Tiga serangkai klasik dampak pada bayi akibat infeksi toksoplasmosis pada kehamilan adalah meliputi korioretinitis, hidrosefalus, dan kalsifikasi intrakranial.Gangguan yang dapat terjadi pada bayi dan janin akibat Toksoplasmosis pada kehamilan adalah: cairan tulang belakang tidak normal, anemia, Chorioretinitis, Kejang , Tuli, Demam, Growth retardation (gangguan pertumbuhan), Hepatomegaly (pembesaran liver), Hydrocephalus, Intracranial calcifications (pengapyran di otak), Kuning, Gangguan Belajar, Lymphadenopathy (pembedsaran kelenjar) , Maculopapular rash (kemerahan kulit), Mental retardation (gangguan kecerdasan), Microcephaly (ukuran kepala kecil), Spasticity and palsies (kelumpuhan dan kelemahan otot), Splenomegaly (limpa membesar), Thrombocytopenia dan gangguan penglihatan
Toksoplasmosis kongenital hampir mirip penyakit yang disebabkan oleh organisme seperti virus herpes simplex, cytomegalovirus, dan virus rubella.  Bayi prematur dengan toksoplasmosis dapat mengembangkan SSP dan penyakit mata pada tiga bulan pertama kehidupan. Sebaliknya, T. gondii yang terinfeksi penuh  bayi lebih sering memiliki manifestasi penyakit ringan, dengan hepatosplenomegali dan limfadenopati dalam dua bulan pertama. Meskipun sebagian besar bayi terinfeksi dalam kandungan dilahirkan tanpa tanda-tanda jelas toksoplasmosis pada pemeriksaan rutin bayi baru lahir, hingga 80 persen mengakibatkan cacat visual di kemudian hari.Infeksi kongenital itu berdampak pengurangan ketajaman visual dan lesi mata baru dapat terjadi melalui dekade ketiga kehidupan atau bahkan kemudian. Masalah pada mata memerlukan evaluasi ophthalmologic lengkap. 90% bayi yang terin feksi toksoplasma menderita gangguan penglihatan sampai buta setelah beberapa bulan atau beberapa tahun sejak ia lahir. Dari jumlah tersebut, 10% dapat mengalami gangguan pendengaran. Bayi yang terinfeksi toksoplasma akan beresiko mengalami 85% terkena retardasi mental, 75% mengalami gangguan saraf, 50% mengalami gangguan penglihatan dan 15% mengalami gangguan pendengaran.
Indikasi infeksi pada bayi dapat diketahui melalu USG yang memperlihatkan adanya cairan berlebihan pada perut, pengapuran pada otak serta pelebaran saluran otak. Bayi yang terinfeksi toksoplasma akan mengalami gangguan fungsi saraf yang mengakibatkan keterlambatan perkembangan psikomotor dalam bentuk gangguan kecerdasan maupun keterlambatan perkembangan bicara, serta kejang kejang dan kekakuan yang akhirnya menimbulkan keterlambatan motorik. Toksoplasma juga berpotensi menyebabkan cacat bawaan, terutama bila terjadi pada usia kehamilan awal,sampai 3 bulan dan bahkan kematian.
2.6 Pencegahan Toxoplasma gondii
Pencegahan Toxoplasmosis utamanya adalah untuk menghindari masuknya parasit.Berikut ini disarankan untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan terinfeksi Toxoplasmosis:
1.        Pencegahan secara umum :
Segera periksakan diri anda, apakah positif toxoplasma atau tidak. Terutama para wanita atau wanita yang mempunyai rencana untuk hamil. Tes darah bisa dilakukan di beberapa laboratorium diagnostic. Konsultasikan hal ini dengan dokter anda. Masak daging dengan sempurna, minimal dengan suhu 70 derajad celcius. Cuci tangan dan semua peralatan dengan sabun, setelah anda mengolah (memotong) daging. Cuci buah-buahan dan sayuran dengan bersih. Biasakan mencuci tangan dengan sabun sebelum anda makan sesuatu. Gunakan sarung tangan pada saat berkebun atau kontak dengan tanah. Tanah yang terkontaminasi toxoplasma adalah sumber infeksi yang potensial.
2.        Pencegahan pada Ibu hamil :
 Agar ibu hamil terhindar dari infeksi toksoplasmosis, ikuti langkah-langkah pencegahan infeksi sedini mungkin sbb :  Binatang/hewan piaraan yang ada di rumah (anjing, kucing, hamster, domba, dsb)segera bawa ke dokter hewan, untuk mengetahui apakah binatang peliharaan anda terinfeksi parasit toksoplasma secara aktif ataukah tidak. Apabila hewan piaraan tersebut terlihat sakit, mungkin masih dalam masa penularan selama kurun 6 minggu sebaiknya dititipkan ke tempat penitipan binatang, sampai hewan tersebut sembuh. Jangan berikan makanan daging mentah atau ikan mentah kepada binatang peliharaan anda. Itu juga berarti, jangan biarkan binatang peliharaan anda memburu mangsanya sendiri di luar rumah. Karena anda sedang hamil, maka jangan mengadakan kontak langsung, baik dengan kandang maupun kotoran hewan piaraan. Mintalah orang lain untuk membersihkannya. Jika terpaksa harus membersihkan sendiri, pakailah sarung tangan, dan cucilah tangan Anda sampai bersih. Jangan lupa untuk membersihkan kandang kucing setiap hari. Hindari mengkonsumsi daging mentah maupun daging setengah matang. Hindari minum susu yang belum disterilkan. Cuci sampai bersih sayuran dan buah-buahan sebelum Anda konsumsi. Segeralah konsultasi ke dokter bila Anda kemungkinan terinfeksi parasit toksoplasma.
3.                  Pencegahan pada hewan peliharaan :
 Periksakan hewan peliharaan/kesayangan anda ke dokter hewan, dan mintalah untuk dites khusus toxoplasma, sehingga mengetahui apakah hewan peliharaan anda (anjing, kucing, hamster, domba, dsb) terinfeksi parasit toksoplasma secara aktif ataukah tidak. Hewan yang positif terinfeksi toxoplasma harus diberi obat. Obat yang diberikan biasanya berupa antibiotik clyndamicin. Konsultasikan hal ini dengan dokter hewan anda. Jangan berikan makanan daging mentah atau ikan mentah kepada binatang peliharaan anda. Itu juga berarti, jangan biarkan binatang peliharaan anda memburu mangsanya sendiri di luar rumah. Hewan peliharaan yang mengkonsumsi makanan komersial berupa makanan kering atau kalengan dan selalu berada di dalam rumah, sangat jarang bahkan tidak akan pernah terinfeksi toxoplasma. Bersihkan kotak litter pasir/kotoran hewan peliharaan anda setiap hari. Cegah hewan peliharaan anda kontak dengan hewan liar atau hewan lain di luar rumah anda, kecuali anda sudah mengetahui kesehatan hewan lain tersebut. Selalu jaga kebersihan dan kesehatan hewan kesayangan anda.


2.7  Pengobatan Toxoplasmosis
Nama Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek Samping
Dosis
Pabrik

Klindamisin 150 mg
Infeksi saluran pernafasan atas dan bawah,Otitis media akut,infeksi kulit dan jaringan kulit.
Hypersensitif terhadap Klindamisin dan Linkomisin
Diare, Mual muntah,Unrtikaria,
Eritema,
Dws Infeksi serius :150-300 mg tiap 6 jam. Anak-anak : 8-16mg/kg BB
Indofarma

Sulfadoxin Pyrimethamin
Untuk pengibatan malaria akibat P.faicifarum pada pasien yang resisten klorokuin.
Insufisiensi Ginjal berat,kerusakan parenkim hati yang luas atau diskarasia darah.
Diskrasia darah,anemia aplastik,lekopenia,purpura
50-75 mg / hari
Generik






















                                                                       BAB III
                                                                     PENUTUP
3.1  KESIMPULAN
Penyakit toxoplasmosis merupakan penyakit kosmopolitan dengan frekuensi tinggi di berbagai negara dan juga di Indonesia karena gejala klinisnya ringan maka sering kali luput dari pengamatan dokter. Padahal akibat yang ditimbulkan bisa memberikan beban berat bagi masyarakat seperti abortus, lahir mati maupun cacat kongenital. Diagnosis secara laboratoris cukup mudah yaitu dengan memeriksa antibodi kelas IgG dan IgM terhadap Toxoplasma gondii akan dapat diketahui status penyakit penderita. Dianjurkan untuk memeriksakan diri secara berkala pada wanita hamil trimester pertama akan kemungkinan terinfeksi dengan toxoplasmosis.
Toxoplasma gondii merupakan protozoa obligat intraseluler yang dapat menyebabkan penyakit toxoplasmosis konginetal dan toksoplasmosis akuisita. Hospes Definitif T. gondii adalah kucing dan binatang sejenisnya (Felidae). Hospes perantaranya adalah manusia, mamalia lainnya dan burung.3.2  SARAN
            Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar penulisan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi. Dianjurkan untuk memeriksakan diri secara berkala pada wanita hamil trimester pertamaakan kemungkinan terinfeksi dengan toxoplasmosis.Dan, berhati hatilah dalam menjaga kesehatan dan kebersihan,karena banyak orang yang menganggap sepele terhadap makanan yang belum tentu kebersihannya terjamin.Tetapi dibalik itu semua terdapat penyakit yang akan mengancam kesehatan anda dikemudian hari.

                                                                                     Demikian penulis ucapkan terimakasih.



DAFTAR PUSTAKA
Ir. Indra Chahaya S., M.Si , 2003 , Epidemiologi “Toxoplasma gondii” . Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Dharmana, Edi , 2007 , Toxoplasma gondii, Musuh Dalam Selimut : Semarang . Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
http://epidemiologiunsri.blogspot.com/2011/11/toxoplasmosis.html


1.      Nama obat : Herclov
Indikasi : terapi infeksi kulit,selaput mukosa termasuk herpes ginital awal dan rekuren yg disebabkan herves zoster dan herves simpleks.
Carapakai : diberikan bersama makanan.
Kontra indikasi : hipersensitif
Efek samping : sakit kepala, mual
Dosis : dewasa herves zoster : 3 x1 sehari 2 kaplet selama 7 hari
            Herves simpleks 2x 1 1 kaplet.
2.Obimin AF :
Indikasi : pengobatan dan pencegahan defisiensi vitamin dan mineral seperti selama kehamilan dan menyusui. Tambahan nutrisi sebelum dan sesudah melahirkan. Untuk mengatasi gangguan yg sering diderita selama kehamilan
Dosis : 1 tablet /hari
Cara pakai : dapat diberikan bersama makanan agar di absorsi lebih baik atau jika tidak timbul rasa tidak nyaman GI.
3.SENSIKOL 3 X1 –suplemen makanan
Indikasi : suplemen makanan untuk menurunkan kadar kolestrol darah
Dosis : 3 x1 1 kapsul
Cara pakai : dikonsumsi bersama makanan atau minuman
4.                  Floksid
Indikasi : ISK ( termasuk frostatitis),uretritis, dan serviks, GO,infeksi GI( termasuk tifoid dan para tifoid),saluran nafas( kecuali pneumonia karena step), kulit dan jaringan lunak tulang dan sendi. Hipersensitivitas, hamil dan anak remaja pada masa pertumbuhan,
Cara pakai : dapat diberi bersama atau tanpa makanan, tidaknyaman pada GI jgn diberikan bersama antasida.
Efek samping : penggunaan dosis yg berlebihan atau jangka lama penyakit ginjal,fototoksisitas,(hentikan terapi) usia dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin.
5.                  Infelon
Indikasi : defisiensi androgen infertilitas pada laki-laki
Efek samping : apabila terjadi ereksi terus menerus dosis harus diturunkan,atau pengobatan dihentikan untuk mencegah luka pada penis.
Kontraindikasi : kanker prostat, tumor hati,hiversensitif.



1 komentar: