Jumat, 09 November 2012

Klasifikasi Kation dan Anion

Assalamualaikum wr,wb

          Sabtu waktunya weekend bagi sebagian kampus yg mata kuliah hari ini kosong,dan mulai bingung mau kemana hari ini,,habis keuangan lagi sekarat,,,hahahha.Baiklah disini saya ingin menuliskan rumus molekul dari kation dan anion,soalnya minggu depan uda pada UTS bagi sebagian kampus di seluruh indonesia,,nah,dapat kisi-kisi dari dosen langsung post aja,,hehehhe :) dan ingin membantu temen-temen sekalian.

Apasih kation dan Anion itu ?
          Berdasarkan muatan listriknya, senyawa ion dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Kation terjadi apabila atom unsur melepaskan satu atau lebih elektron, misalnya, atom natrium melepaskan satu elektron menjadi ion Na+ (persamaan reaksinya, Na → Na+ + e-). Anion terjadi apabila atom unsur menangkap satu atau lebih elektron, misalnya, atom klor menangkap satu elektron menjadi ion Cl- (persamaan reaksinya, Cl + e- → Cl-).
  
A.Klasifikasi Kation

         Untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida dan amonium karbonat.  Klalisfikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagen-reagen ini dengan membentuk endapan atau tidak.

Menurut G.  Svehla (1985), Kelima golongan kation dan ciri-ciri khas golongan-golongan ini adalah sebagai berikut:
1.      Golongan I, kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion-ion golongan ini adalah timbal, merkurium(I) (raksa), dan perak.
2.      Golongan II, kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.  Ion-ion golongan ini adalah merkurium(II), tembaga, bismut, kadmium, arsenik(III), arsenik(V), stibium(III), stibium(V), timah(II), dan timah(III) (IV).  Keempat ion yang pertama merupakan sub-golongan IIa dan keenam yang terakhir sub-golongan IIb.  Sementara sulfida dari kation dalam golongan IIa tak dapat larut dalam ammonium polisulfida, sulfida dari kation dalam golongan IIb justru dapat larut.
3.      Golongan III, kation golongan ini tak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan hidrongen sulfida dalam suasana asam mineral encer.  Namun, kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dengan suasana netral atau amoniakal.  Kation-kation golongan ini adalah kobalt(II), nikel(II), besi(II), besi(III), kromium(III), aluminium, zink, dan mangan(II). Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik, kation-kation didefinisikan ke dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifatnya terhadap pereaksi. Dengan menggunakan pereaksi-pereaksi tertentu secara sistematik, dapat ditetapkan ada atau tidaknya kation-kation berdasarkan golongannya
 4.      Golongan IV, kation golongan ini tak bereaksi dengan reagen golongan I, II, III.  Kation-kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam.  Kation-kation golongan ini adalah kalsium, strontium, dan barium.
5.      Golongan V, kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan reagen-reagen golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir, yang meliputi ion-ion magnesium, natrium, kalium, amonium, litium, dan hidrogen.


B.       Klasifikasi Anion
       Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan jumlah elektron. Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu elektron untuk mendapat ion klorida (Cl-).  Natrium klorida (NaCl), yang dikenal sebagai garam dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena dibentuk dari kation dan anion.  Atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron. Contoh ion-ion yang terbentuk dengan kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg2+, Fe3+, S2-, dan N3-, Na+ dan Cl- Ion-ion ini disebut ion monoatomik karena ion-ion ini mengandung hanya satu atom.
Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion relatif lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya anion-anion dapat digolongkan sebagai berikut :
1.        Golongan sulfat: SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO33- -, Cr2O42-, AsO43-,AsO33-. Anion-anion ini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.
2.        Golongan halida : Cl-, Br-, I, S2-
Anion golongan ini mengendap dengan Agdalam larutan asam (HNO3).
3.        Golongan nitrat : NO3-, NO2-,C2H3O2-.
Semua garam dari golongan ini larut. NO­3-, NO2-, CH3OO- .
Menurut G.  Svehla (1985), Proses reaksi anion dapat dibagi kedalan dua bagian yaitu:
1.      Kelas A
a.       Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer: Karbonat, hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfide, nitrit, hipoklorit, sianida, dan sianat.
b.      Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat.
2.      Kelas B
a.       Reaksi pengendapan: sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoate, dan suksinat.
b.      Oksidasi dan reduksi dalam larutan

C.     Golongan Kation Pertama: Timbal(II), Merkurium(I), Dan Perak(I)
     
         Kation golongan pertama, membentuk klorida-klorida yang tak larut.  Namun, timbal klorida sedikit larut dalam air dan karena itu timbal tak pernah mengendap dengan sempurna bila ditambahkan asam klorida encer kepada suatu cuplikan, ion timbal yang tersisa itu, diendapkan secara kuantitatif dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam bersama-sama kation golngan kedua.
Nitrat dari kation-kation ini sangat mudah larut.  Diantara sulfat-sulfat, timbal sulfat praktis tidak larut, sedangkan perak sulfat larut jauh lebih banyak.  Kelarutan merkurium(I) sulfat terletak diantara kedua zat di atas.  Bromida dan iodida juga tidak larut, sedangka pengendapan timbal halida tidak sempurna dan endapan itu mudah sekali melarut dalam air panas.  Asetat-asetat labih mudah larut, meskipun perak asetat bias mengendap dari larutan yang agak pekat.  Hidroksida dan karbonat akan diendapksan dengan reagen yang jumlahnya ekuivalen, tetapi kalau reagen berlebihan, ia tidak bertindak dengan bermacam-macam cara.  Juga ada perbedaan dalam sifat zat-zat ini terhadap amonia.

Berikut ini rumus dari Kation dan Anion :

No
Kation
Nama
1.
Li+
Litium
2.
Na+
Natrium
3.
Mg2+
Magnesium
4.
Ag+
perak
5.
Hg+
Raksa (I)
6.
Hg2+
Raksa (II)
7.
Cr2+
Kromium
8.
K+
Kalium
9.
Pb2+
Timbal (II)
10.
Fe2+
Besi (II)


No.
Rumus
Nama ion
No.
Rumus
Nama ion
1
OH
Hidroksida
32
AsO33–
Arsenit
2
H
Hidrida
33
AsO43–
Arsenat
3
N3–
Nitrida
34
SbO33–
Antimonit
4
P3–
Fosfida
35
SbO43–
Antimonat
5
O2–
Oksida
36
ClO
Hipoklorit
6
O22–
Peroksida
37
ClO2
Klorit
7
Se2–
Selenida
38
ClO3
Klorat
8
Te2–
Telurida
39
ClO4
Perklorat
9
F
Fluorida
40
BrO
Hipobromit
10
Cl
Klorida
41
BrO2
Bromit
11
Br
Bromida
42
BrO3
Bromat
12
I
Iodida
43
BrO4
Perbromat
13
CN
Sianida
44
IO
Hipoiodit
14
OCN
Sianat
45
IO2
Iodit
15
SCN
Tiosianat
46
IO3
Iodat
16
S2–
Sulfida
47
IO4
Periodat
17
NH2
Amida
48
MnO4
Manganat
18
CO32–
Karbonat
49
MnO42–
Permanganat
19
SiO32–
Silikat
50
CrO42–
Kromat
20
SiF62–
Heksafluorosilikat
51
Cr2O72–
Dikromat
21
SeO42–
Selenat
52
S2O32–
Tiosulfat
22
C2O42–
Oksalat
53
S4O62–
Tetrationat
23
HCOO
Format
54
BO33–
Borat
24
CH3COO
Asetat
55
B4O72–
Tetraborat
25
C4H6O62–
Tartrat
56
HS
Hidrogen sulfide
26
NO2
Nitrit
57
HCO3
Hidrogen karbonat (bikarbonat)
27
NO3
Nitrat
58
HSO3
Hidrogen sulfit (bisulfit)
28
SO32–
Sulfit
59
HSO4
Hidrogen sufat (bisulfat)
29
SO42–
Sulfat
60
HC2O4
Hidrogen oksalat (bioksalat)
30
PO33–
Fosfit
61
HPO42–
Hidrogen fosfat
31
PO43–
Fosfat
62
H2PO4
Dihidrogen fosfat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar